Rabu, 28 September 2011
Chart Hasil Proses Produksi Kelapa Sawit
Selasa, 27 September 2011
Evaluasi Lahan
| |
| |
|
Tentang Tanaman Kelapa Sawit
Senin, 26 September 2011
Kilas Sejarah Kelapa Sawit 1
Kelapa sawit bukanlah tanaman asli di Indonesia, melainkan berasal dari Afrika Barat. Tanaman ini pertama kali sebagai sentra plasma nuftah pada tahun 1848, yang ditanam di Kebun Raya Bogor. Hasil dari tanaman yang telah tumbuh dibawa ke Deli (Sumatra Utara). Pada tahun 1869 kelapa sawit ditanam di Muara Enim (Sumatra Selatan) dan pada tahun 1878 di tanam di Muara Hulu serta pada tahun 1890 ditanam di Belitung.
Kebun industri kelapa sawit pertama kali dibuka pada tahun 1911 di tanah itam Ulu oleh Maskapai Oliepalmen Cultur dan di pulau Raja oleh Maskapai Huilleries de Sumatera – RCMA, kemudian oleh Seumadam Cultur Mij, dll. Sampai tahun 1915 baru mencakup areal seluas 2.715 Ha, yang ditanam bersamaan dengan tanaman lain seperti kopi, kelapa, karet dan tembakau.
Tanaman kelapa sawit (Elaeis guineensis.j.) merupakan salah satu tanaman penghasil minyak yang mempuyai prospek cukup cerah dimasa mendatang. Potensi yang dimiliki oleh tanaman ini adalah pada keanekaragaman kegunaan minyak dari kelapa sawit yang dapat digunakan sebagai bahan mentah dalam industri pangan maupun non pangan.
Di Indonesia kelapa sawit sangat penting dalam kurun waktu 20 tahun terakhir, karena digunakan sebagai komoditas andalan untuk ekspor maupun komoditi yang nantinya dapat diharapkan meningkatkan pendapatan atau menghasilkan devisa bagi negara, meningkatkan harkat petani perkebunan dan dapat juga memperluas lapangan pekerjaan yang mengurangi angka penganguran.
Selengkapnya...
Sebuah Renungan
Bila kau memandang segalanya dari Tuhanmu,
Yang mencipta segalanya, yang menimpakan ujian,
Yang menjadikan sakit hatimu, yang membuatkan keinginanmu terhalang
Dan menyusahkan hidupmu, Pasti akan damailah hatimu,
Karena tidak mungkin Dia sengaja mentakdirkan segalanya untuk sesuatu yang sia-sia,
Bukan dia tidak tahu deritanya hidupmu, retaknya hatimu,
Tetapi mungkin itulah yang Dia mau, karena Dia maha mengetahui,
Hati yang sebeginilah yang selalunya lebih lunak dan mudah untuk dekat dan
Akrab dengan-Nya.
Hai sahabat-sahabatku, marilah kita sama-sama berdoa
Agar diberikan kekuatan dan ketabahan dalam menghadapi cobaan dan dugaan-Nya
Dipermudah urusan kita didunia dan akhirat,
Dimurahkan rezeki, dikaruniakan kesehatan yang baik,
Dilembutkan hati, dijauhkan dari perasaan hasad dan tamak,
Dan moga-moga do'a kita dikabulkan.
Selengkapnya...
Kamis, 22 September 2011
Kemunafikan ku dalam Kata...?
Mungkin suatu ketika kita terbaca di Koran tentang isu pergaulan bebas para remaja. Biasanya mulut ini begitu gatal untuk segera memberikan pendapat. Mereka sebenarnya adalah korban dari ketidak mampuan ibu bapak mereka dalam mendidik anak-anak mereka sendiri. Atau, kadangkala kita berkumpul bersama teman-teman, tidak bisa tidak, kita sering antara sadar dan bahkan menikmati, terjebak dalam perbuatan ghibah, mengumbar-umbar aib orang lain dan keburukan orang lain, teman,atau bahkan beberapa sikap perilaku ibu bapak sendiri yang dalam penilaian hawa nafsu kita, tidak kita sukai.
Nah, apabila kita acap atau kerap kali mudah menggelincirkan lisan ini kedalam perbuatan-perbuatan demikian,maka pertanyaan yang harus segera diajukan terhadap diri sendiri adalah, patutkah saya berkata-kata?, mengapa aku harus terikut-ikut memberikan penilaian, padahal kita sendiri mungkin tidak tahu permasalahan yang sebenarnya? Subhanallah! Siapapun yang ingin memiliki lisan yang bernilai serta kata-kata yang mengandung kekuatan hebat untuk mengubah orang lain menjadi lebih baik, satu hal yang harus direnungkan, yakni bahwa kekuatan terbesar daripada kata-kata kita adalah harus membuat orang senantiasa mendapatkan manfaat dari apapun yang kita ucapkan.
Kalau hanya sekadar berkata-kata, padahal kita sendiri tidak tahu ia membawa manfaat atau tidak maka sebaiknya kita diam saja. Berkata-kata itu baik dan boleh-boleh saja, namun diam itu jauh lebih baik jika kata-kata yang kita ucapkan itu tidak membawa manfaat. Kalaupun kita memandang perlu untuk berkata-kata, maka sebaiknya berikan yang terbaik kepada orang yang mendengarkannya dengan kata-kata yang indah, paling tulus, paling bersih dari segala niat dan motivasi yang tidak lurus. Usahakanlah kata-kata yang keluar daripada lisan ini kita kemas sedemikian rupa, sehingga membawa manfaat dan maslahat atau faedah baik bagi diri sendiri maupun bagi jalan hidup serta tumbuhnya motivasi, kehendak, ataupun tekad seseorang.